Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MANDIRI TEGAS TERKINI
Mungkin anda masih ingat pada tokoh pendiri Banten yang separuh hidupnnya dipenjara tanpa diadili bahkan digorok semua hak haknnya sebagai pegawai negeri dan anggota Dewan, karna beliau terlalu keras memperjuangkan pembentukan propinsi Banten.
Ironisnnya sejarah itu diputarbalikan oleh oarang orang rejim Soeharto di Banten seolah olah Sukra adalah komunis dan anti propinsi Banten. Padahal Sukra adalah Sekrtetaris pembentukan Propinsi Banten mendapingi Bupati serang saat itu dijabat Gogo Sandjadirja.
Maka tidak mungkin Beliau tidak mendukung pembentukan propinsi . ini adalah kebiadaban orang orang rejim penguasa yang suka membalikan fakta .
Tetapi sejarah tetap tak bisa dibohongi maka walau kritis saat ini dipembaringan permanen dalam sisa hidupnya tak ada satupun yang peduli termasuk para tokoh propinsi karbitan saat ini yang akan mengatur Banten.
Satu-satunya tokoh pendiri Provinsi Banten era Tahun 50-an yang masih hidup. Sukra Prawira Sentana 89 Tahun sakit lagi. Itulah obrolan para LSM di Banten Yang kritis berfikir dan aktif terhadap perjuanggan kebenaran dan pemberantasan korupsi
Sukra adalah mantan Ketua Serikat Buruh Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Serang dimana beliau pada decade tersebut menjabat sebagai Sekretaris Pendiri Provinsi Banten bersama mantan Bupati Serang Gogo Sandardija, sebagai Ketuanya.
Catatan redaksi Sukra terakhir tinggal di bengkel Kota Baru, kini tempat tersebut telah menjadi perluasan Kantor Bupati Serang. Sukra di usir dan di pecat sebagai PNS karena orde baru menuduh Ketua SOBSI (Sentral Organisasi Buruh
Sukra adalah satu-satunya tokoh pejuang dari Buruh yang di penjarakan selama 12 tahun tanpa di adili oleh orde baru bahkan hak-haknya di cabut termasuk statusnya sebagai PNS.
Bahkan dengan kejam orang orde baru menuduh Sukra terlibat Partai Terlarang PKI bahkan tidak mendukung terbentuknya Propinsi Banten. Padahal Sukra waktu itu sebagai penggagas bahkan diangkat sebagai Sekretaris Propinsi Banten, dengan memperoleh penghargaan dari Komandan Siliwangi atas idenya pembentukan Propinsi Banten pada tahun 50-an.
Sukra pernah mewariskan perjuanganya secara diam-diam pada Tahun delapan puluhan setelah 4 Tahun di bebaskan orde baru dengan gelar EX tapol. Kepada Generasi Muda Pejuang Provinsi Banten agar cita-cita rakyat Banten terwujud dan hal ini di akui (alm) Uwes qorni dan tokoh Banten lainya.
Uwes mengakui kehilapanya menulis dalam bukunya, bahwa Sukra tidak mendukung Provinsi Banten, memutar balikan fakta dan sejarah ini menyesakan dada Uwes qorni.
Dalam tulisan Uwes yang sarat pesanan penguasa itu sangat menyudutkan Sukra. Namun tokoh Banten ini hanya berdo'a semoga mereka kembali kejalan yang benar dan meluruskan tulisan sejarah terbentuknya Provinsi Banten dengan benar.
Logikanya Sukra sebagai saksi hidup, tidak mungkin menolak terbentuknya Provinsi Banten, karena beliau adalah Sekretaris Pembentukan Provinsi Banten.
Aneh memang tuduhan tersebut, namun Sukra memakluminya karena waktu itu orde baru masih berkuasa. Dengan pengadilan satu jari Orde Baru memenjarakan jutaan Buruh tak berdosa masuk penjara dengan mencabut hak-haknya sebagai pekerja bahkan menghukum seluruh keluarganya hidup sengsara selama 32 Tahun.
Sadis memang Soeharto yang akan dicanangkan sebagai pahlawan Nasional oleh orang-orang tak bertanggung jawab dan tidak mengerti sejarah serta perjuangan rakyat
Sakitnya tokoh pelaku sejarah terbentuknya Provinsi Banten zaman orla ini, selain sudah uzur juga karena berduka dengan meninggalnya istrinya Ma'azah Sumadirja 76 Tahun, dua tahun lalu yang semasa hidupnya Ma'azah Sumadirja turunan Kesultanan Banten yang setia mendampingi walau Sukra dalam terali Besi.
Sukra yang dilahirkan Tahun 20-an semasa remajanya di penjarakan Belanda karena membakar lumbung rempah-rempah Belanda yang akan dikirim ke negrinya, semasa zaman Jepang bergerilya melawan Jepang yang sadis dengan program Romusanya alias kerja paksa. Hanya dalam Orde Soekarno Sukra menjadi anak emasnya karena perjuangannya serta setianya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI.
Tidak dapat dibuktikan keterlibatan dalam gerakan organisasi terlarang. Namun rezim Soeharto tetap menjebloskan orang-orang tak berdosa ke penjara.
Ternyata telusuran redaksi dan wawancara langsung dengan Sukra terungkap bahwa
di jebloskannya kepenjara karena memiliki dokumen jaman Orla tentang konsepnya membentuk Provinsi Banten.
Dokumen itu disita dan dibakarnya, oleh orde Baru ketika penggerebegan Sukra Tahun 1965 di rumahnya. Tetapi sejarah masih mencantumkan nama Sukra sebagai pejuang untuk berdirinya Provinsi Banten.
Bahkan ada yang memelintirnya menjadi negative seolah-olah Sukra bukan Tokoh Pembentukan Propinsi Banten seperti yang ditulis penulis muda yang tidak tahu apa-apa.
Dalam wawancara beberapa waktu lalu Sukra menyampaikan bahwa sejarah pembentukan Provinsi itu salah besar maka harus diluruskan." logikanya tidak mungkin saya menolak gagasan pembentukan Provinsi Banten,” La saya sendiri ditunjuk sebagai Sekretaris Pembentukan Provinsi Banten dan saya konseptornya.” Ujar Sukra.
Ini aneh dan memang orde baru tidak senang dengan kehadiran saya sebagai salah satu penggagas Provinsi Banten." Kata Sukra dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Sukra juga pernah memberikan amanat kepada GMPPB Generasi Muda Pejuang Provinsi Banten Pada Tahun 80-an agar tetap Provinsi Banten di wujudkan. Anggota Generasi Muda Pejuang Provinsi Banten sangat menghormati karena dalam kondisi lemah pun Sukra selalu mengingatkan bahwa untuk tetap mendukung siapa saja yang memimpin Banten asalkan tetap dengan niat yang tulus mau mensejahterakan rakyat Banten.
Walau pun perjuangannya tanpa pamrih dan sedikitpun tidak pernah diperhatikan pemerintah Provinsi Banten yang kini telah terbentuk, Sukra tetap tersenyum bersyukur dengan lahirnya Provinsi Banten. "sekarang mah enak, tidak usah lapor ke
Maka itulah yang menjadikan alasan Sukra ingin membentuk Provinsi Banten kondisi yang memprihatinkan tersebut menjadi sebuah obsesi Sukra dalam menyusun dan merumuskan Pemerintahan Banten yang Berwibawa Bersih dari Korupsi dan Nepotisme.
Kini diatas pembaringan yang kumuh di kediamannya
Jalan Saleh Baimin Gang Sutomo No. 15 Kelurahan Cimuncang Kota Serang hanya 600 meter dari kantor Gubernur. Pejuang Provinsi Banten ini tetap bertahan hidup dengan kritis menunggu Sang Haliq di tempat perawatan apa adanya. Mungkin ini bonus hidup Sukra dari Allah, sebagai saksi hidup, sementara orang-orang yang memenjarakan dan memfitnahnya sudah meninggal semua.(Tb Bayu)
Mercusuar Post.com
Pemimpin Perusahaan : M.Iwan Nit.Net
Pemimpin Umum :H.Fauna Prayoga Pemred :Tb.A.Bayu
Redpel :Dewa Kelana. S H
Reporter;(Jakarta)Pramono,Mamo,Joko,Tulus,Masfendi, (Tanggerang)Djunaedi,Muhani,A.Aziz,
(Serang)Agung,Haeruzaman,
(Cilegon)Mega,Tokid,Rustam
(Pandeglang)Dedi,H.Apud,Holid
(Lebak)Wawan,Andreas,Mustaqim
"Tidak lama lagi Jakarta akan dipimpin oleh Gubernur yang baru masyarakat Jakarta berharap penuh dengan Gubernur yang akan terpilih nantinya dan lebih berhasil dari yang sudah ada. ada hal penting paling diimpikan masyarakat Jakarta, yaitu : bisa membebaskan biaya pendidikan, kesehatan, dan menciptakan lapangan pekerjaan jika itu bisa terwujud rakyat pasti akan senang".
No comments:
Post a Comment